PENDIDIKAN
BERBASIS KARAKTER
Saat
ini kata ‘’karakter’’ menjadi populer dikalangan pendidikan. Kata tersebut
berasal dari bahasa inggris, Charakter yang bisa diartikan sebagai watak atau
sifat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sifat adalah ciri khas yang
ada pada sesuatu (untuk membedakan dari yan lain). Jadi, dengan ditegaskannnya
suatu karakter terhdap pendidikan berarti sekolah yang menjadi aktor dalam
dunia pendidikan harus memiliki ‘’sesuatu yang berbeda’’.Dalam hal ini ’’beda’’
mengacu pada sikap positif. Artinya, sekolah akan menjadi kaweh candradimuka
bagi para peserta didik dalam menjalani proses pembinaan dan pembenukan
sikap/karakter yang positif.
Ki
Hajar Dewantara mengemukakan bahwa mendidik artinya menuntun tunbuhnya budi
pekerti dalam hidup anak didik kita, supaya kelak mereka menjadi manusia yang
berpribadi baik, beradab, dan bersusila. Jadi, yang terpenting adalah membentuk
karakter para siswa agar menjunjung tinggi nilai luhur dalam kehidupan. Dengan
demikian saat mereka dewasa dapat memilih jalan hidup yang benar dan tidak tergoda
atau mudah digoyahkan oleh hal-hal yang dapat membawa mereka ke dalam
lingkungan yang salah.
Pemerintah
melalui Dinas Pendidikan menuangkan gagasan Ki Hajar dewantara tersebut kedalam
fungsi dan tujuan pendidikan Nassional. Disebutkan, fungsi pendidikan Nasional
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuannya
adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Atas dasar rumusan tersebut, Dinas
Pendidikan mencanangkan Pendidikan Kararkter Bangsa.